Pages

Friday 24 August 2018

Paradox of Resilience

Hai korang..harini pepagi hari dah mengadap pembacaan pasal Paradox of Resillience ( tak sure bm nye apa, tapi kalau digoogle translatekan terkeluarlah perkataan paradoks daya tahan, bunyi cam awkward tapi mungkin betul kot? ke ada sesiapa yang tahu secara tepat? ).

Whatever it is, siapa biasa dengar perkataan paradox ni?
to me, ila biasa baca je, lagi-lagi kalau baca buku penulis yang mengetengahkan penggunaan bahasa melayu yang tahap refer dbp memang wujud perkataan tu. plus, paradox ni perkataan dia unik kan?
Kalau pernah dengar perkataan ironi, for sure korang boleh relatekan dengan perkataan paradox sebab dia lebih kurang sama je maksudnya.
aik, apa ironi? apa paradox ni kan?
based on dbp, kedua-dua perkataan ini merupakan penggunaan bahasa yang maknanya bertentangan dengan kenyataan atau ketidaksesuaian antara harapan dengan kenyataan. Contohnya: "air mata kegembiraan"

Saja nak ambil kata-kata dari penulis bernama Gustavo Razzeti, dia mengatakan bahawa :
" The paradox of resilience: to overcome adversity (kesengsaraan) , you must rescue yourself first. Your mindset, not the event, defines if you will be ‘rescued’ or not. "

Kita selalu meletakkan harapan kepada sesuatu, sedangkan the biggest worry to put adalah pada diri kita sendiri. Do we have what it takes to survive? To thrive from the adversity?
Apa patut kita lakukan apabila berada pada kedudukan genting dalam kehidupan?
Menyerah, bertahan atau berjuang membabi buta?

" Resilience is less about who you are and more about how you think. "

Resilience (daya tahan) adalah suatu bentuk pemikiran dan tindakan yang perlu diasah kemahirannya. Tak asah, tak ada aplikasi, kita takkan nampak impaknya dalam kehidupan.

Resilience juga berkait rapat dengan bagaimana cara kita berdepan dengan trauma?
Do we bear or we overcome it?
Ada yang hidup dengan menyalahkan takdir, dan ada yang memilih untuk confront and live a new life, free from holding the false belief.
Well, you got your answers, and i got mine.
Lets think together.

" When something goes wrong, you must manage to stay in control rather than let the situation take over. Your thoughts, not grit, shape your perceptions and behavior. "

Don't blame the circumstances and take charge on your own destiny, dengan izin ALLAH swt.

Banyak nak share, tapi rasanya cukup at this point dulu. hee..
Yang penting, jom sama-sama kita betulkan mindset kita, betulkan pemahaman kita terhadap perkara-perkara yang berlegar dalam kehidupan sekeliling dan banyakkan mendekatkan diri kepada Pencipta.

I know that I am not the one yang suits to speak on this but all in all, i do struggle in creating my own personality and i believe an adaptive mindset is the best first respondent you can count on.

Salam Jumaat buat semua.



#mayAllahblessus

No comments:

Post a Comment